Puisi : Sungguh, beri aku...

Sunguh, beri aku secarik kertas
Maka akan ku goncangkan universitas
Yang haus kuantitas, bukan kualitas

Apakah perlu pendidikan lalu lintas?
Agar tujuan bukan lagi popularitas
Dan pendidikan hanya utopis terlintas

Sungguh, beri aku jiwa yang tertindas
Maka akan ku bungkam para civitas
Agar atma yg di bawah menjadi di atas
Agar nepotisme bukan lagi jalan pintas
Agar orasi bukan tindakan yang keras
Agar kami punya wawasan yang luas
Dan agar miskin bukan lagi yang malas

Sungguh, beri aku para pejabat
Banyak kampung dan desa ingin ku babat
Merasuk dari nidera iblis yg merapat
Hancur, lebur, tabur, kabur kalian para rakyat

Tinggalkan loka dalam keadaan sekarat
Jauh menerjang ancala menunggangi lalat
Katakan wahai wakil para rakyat
Hidup ini terlalu bangsat!!!

Sungguh, beri aku segelas bir
Akan ku bongkar sampai di titik nadir
Sebuah untaian histori serumit tabir
Yang merangkak dari banyak bibir
Menjadi stigma sukma yg kafir

Tuhan.. Tolong daku dari banyak penyihir
Yg selalu nyinyir, kikir, suwir, lintir, dan berfikir
Menyiapkan hidangan daging tapir
Lalu menyuruhku menjadi kurir
Yang siap selalu untuk di cibir

Tuhan..
Sungguh, beri aku...
                                                                             


Penulis : ThinkerHD
Editor    : Fadhila Sildano















Komentar

Postingan Populer